Perajin Ikan Teri di Lamsel Kembali Beroperasi
Editor: Koko Triarko
LAMPUNG – Sejumlah perajin ikan teri di Lampung Selatan, sempat kesulitan mendapatkan bahan baku akibat cuaca buruk di perairan Selat Sunda. Namun sejak dua hari terakhir ini, pasokan ikan teri jenis jengki, katak, nasi serta ikan selar, mulai dapat diperoleh.
Nurpendi, pekerja perebusan teri di Muara Piluk Bakauheni,Lampung Selatan, mengaku mulai kembali beroperasi sejak Minggu (28/4) dengan lancarnya pasokan dari hasil tangkapan nelayan.

Menurutnya, pada kondisi normal, pekerja bisa melakukan proses perebusan teri berkisar 8 kuintal hingga 1 ton. Proses pembuatan teri rebus sepekan sebelumnya sempat terhambat akibat pasokan bahan baku yang berkurang, serta cuaca didominasi hujan.
Nelayan bagan congkel yang kerap melaut di Selat Sunda, memilih istirahat akibat angin Barat disertai gelombang. Produsen ikan teri rebus terpaksa menghentikan proses produksi akibat minimnya bahan baku.
Bahan baku untuk pembuatan teri rebus, banyak diperoleh dari nelayan pesisir timur Lampung. Nelayan pesisir timur Lampung masih bisa melakukan kegiatan mencari ikan, karena tiupan angin terhalang Gunung Rajabasa.
Sejak kondisi cuaca membaik, sejumlah nelayan yang mencari ikan teri teknik bagan apung dan bagan congkel, mulai memperoleh tangkapan. Rata-rata sekali melaut, satu bagan congkel bisa memperoleh puluhan cekeng atau keranjang ikan teri.
“Produsen teri rebus sempat berhenti operasi, karena kurangnya pasokan bahan baku, tetapi sejak dua hari terakhir kembali beroperasi dengan jumlah teri yang direbus mencapai satu ton,” terang Nurpendi, saat ditemui Cendana News, Selasa (30/4/2019).