Pemilu di Lamsel, Tingkatkan Omzet Usaha Kuliner

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Pesta demokrasi yang digelar setiap lima tahun sekali, memberi dampak positif bagi sejumlah usaha kuliner di Lampung Selatan. Pasalnya, dalam gelaran pemilihan umum serentak ini, sejumlah Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) bekerja sejak pagi hingga siang, sehingga membutuhkan konsumsi makanan serta minuman. Pesanan akan konsumsi makan siang serta makanan kecil, pun meningkat.

Nurul Damayanti, warung masakan Padang, mengatakan, pesanan nasi dari sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) sudah dilakukan sepekan sebelum pemilu. Ia menerima pesanan nasi bungkus lebih banyak dibanding hari biasa, bahkan hingga ratusan bungkus yang diambil langsung oleh petugas untuk makan siang.

Nurul Damayanti, pemilik usaha kuliner di Jalan Lintas Sumatra kebanjiran order nasi bungkus -Foto: Henk Widi

Menurutnya, petugas TPS sengaja memilih konsumsi makan dari warung untuk memudahkan kegiatan pemungutan suara. Di wilayah Desa Pasuruan, ada 10 TPS dari sekitar 12 TPS yang memilih memesan nasi bungkus untuk kebutuhan konsumsi petugas.

Warung berkonsep harga serba sepuluh ribu (Serbu), dipilih karena cukup hemat dan terjangkau dengan menu nasi, sayur, sambal dan lauk ayam goreng.

“Pemilu pada tahun ini persis sama dengan penyelenggaraan pemilu kepala daerah tahun sebelumnya. Banyak TPS yang menyerahkan penyediaan konsumsi pada kami, istilahnya katering,” beber Nurul Damayanti, saat ditemui Cendana News, Rabu (17/4/2019).

Paket hemat Rp10.000 cukup diminati, karena praktis dan ekonomis. Dengan pesanan sekitar 20 bungkus per satu TPS, ia menerima Rp200 ribu. Maka dari 10 TPS, ia bisa mendapatkan omzet sekitar Rp2 juta, belum termasuk pelanggan umum.

Lihat juga...