Pemilu 2019, Mahasiswa Desak Polisi Jaga Netralitas
Editor: Mahadeva
MATARAM – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Mataram mendesak netralitas Polri di Pemilu 2019.
Desakan tersebut disampaikan dalam aksi demonstrasi di depan Polda NTB, Kamis (4/4/2019). “Kepada aparat kepolisian, kami minta supaya menjaga netralitas selama Pemilu 2019, karena Polri tidak boleh ikut dalam politik praktis,” kata Ahmad Syarifudin, Kordinator aksi demonstrasi.
Dalam kesempatan tersebut, Syarifudin menyinggung kasus pengakuan salah satu Kapolsek di Jawa Barat, yang diperintahkan Kapolres, untuk bersama Kapolsek lain memenangkan salah satu capres. Kenyataan tersebut dihawatirkan, selain akan menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap pelaksanaan Pemilu 2019. Juga bisa merusak citra aparat kepolisian di tengah masyarakat.
“Karena itulah, kami mendesak kepada aparat kepolisian untuk benar-benar berkomitmen, termasuk menindak bawahannya yang ditemukan tidak netral, demi pelaksanaan Pemilu 2019 yang jujur dan adil,” tandasnya.
Deni mahasiswa lain, dalam orasinya mendesak Kapolda NTB, mengusut kasus dugaan adanya screenshot percakapan, aparat kepolisian di Kabupaten Bima, yang berisi perintah memenangkan salah satu capres.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat, Polda NTB, AKBP. Purnama, dihadapan puluhan mahasiswa mengatakan, screenshot percakapan Kapolres Bima yang beredar luas di media sosial mengarahkan anggota mendukung salah satu Capres pada Pilpres 2019 merupakan berita hoaks.