Pasar Alok Maumere Semakin Sepi Pembeli
Editor: Mahadeva
MAUMERE – Kondisi perdagangan di Pasar Alok Maumere terus mengalami penurunan. Pembeli seakan segan untuk datang ke Pasar Alok.
Sementara saat ini, retribusi masuk untuk kendaraan bermotor di pasar tersebut sudah tidak lagi dipungut. “Sejak awal Januari, penjualan sayur sudah semakin sepi. Kondisinya semakin hari semakin sepi ditinggalkan pembeli. Kalau setiap selasa yang merupakan hari pasar, pembeli bisa lebih banyak,” sebut Dolvina, seorang pedagang sayur di Pasar Alok, Selasa (2/4/2019).
Sepinya pembeli disikapi pedagang sayur dengan tidak berani menyimpan dagangan dalam jumlah banyak. Sayur mayur seperti kankung, daun singkong, sawi, yang bertahan selama sehari, hanya dijual beberapa ikat saja.
“Kami terpaksa mengurangi sayur yang tidak tahan lama. Tomat saja terkadang tidak laku dan terpaksa dibuang karena sudah membusuk. Paling hanya jual kentang dan labu saja, yang bisa bertahan hingga seminggu,” sebutnya.
Biasanya, setiap hari pedagang sayur bisa mengantongi keuntungan minimal Rp100 ribu hingga Rp300 ribu. Saat ini, pedagang hanya bisa memperoleh Rp50 ribu. “Meski sepi, kami tetap bertahan berjualan di Pasar Alok, karena tidak mempunyai pekerjaan lain. Kami sudah menyampaikan hal ini kepada Dinas Perindutrian, Koperasi dan UKM Kabupaten Sikka, serta Bupati Sikka, namun belum ada langkah yang dilakukan,” ungkapnya.

Tadeus Tara, pedagang kain tenun menyebut, sepinya Pasar Alok diakibatkan bukanya pasar pagi terbatas di TPI Alok Maumere. Para pembeli lebih suka membeli sayur dan ikan di tempat tersebut saat pagi hari.