NTT Siapkan Bantuan Mesin Produksi ‘Sopiah’
KUPANG – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, menyiapkan bantuan mesin produksi minuman keras lokal sopi untuk kelompok usaha masyarakat, yang selanjutnya diolah menjadi minuman beralkohol khas NTT yang diberi nama ‘Sopiah’.
“Kami akan berikan bantuan mesin kepada seluruh kelompok usaha yang memproduksi minuman keras lokal,” kata Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, di Kupang, Sabtu (6/4/2019).
Ia tidak menyebutkan jumlah unit mesin yang disiapkan, namun tujuannya untuk memudahkan proses produksi, sehingga ketika masuk ke pengolahan lanjutan tidak berat seperti saat ini.
Menurut dia, produksi minuman keras yang menjadi bagian dari kearifan lokal itu perlu diberdayakan sebagai kekuatan ekonomi baru bagi masyarakat.
Karena itu, Viktor menepis adanya anggapan, bahwa kebijakan produksi minuman keras tersebut hanya akan menimbulkan dampak buruk bagi generasi muda di daerah itu.
“Dampak buruk itu bagi orang yang tidak mengerti, karena yang diatur tata kelolanya, misalnya usia sebelum 21 tahun tidak boleh minum dan itu harus,” katanya.
Ia mengatakan, miras lokal yang diolah menjadi ‘Sopiah’ juga dilakukan melalui uji laboratorium untuk mengetahui kandungan zat berbahaya di dalamnya.
Sebelumnya, Gubernur NTT mengatakan, minuman ‘Sopiah’ diproduksi melalui kerja sama Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang selaku pihak periset dengan PT Nam selaku perusahaan produsen.
Ia mengatakan, telah mencoba tiga jenis minuman yang diriset. Dua di antaranya dinyatakan baik, dan salah satunya diberi nama ‘Sopiah’ yang siap diluncurkan ke publik.
Ia menjelaskan, ‘Sopiah’ yang akan menjadi miras khas NTT itu memiliki kadar alkohol mencapai 45 persen, namun bisa dibuat dengan kadar alkohol yang lebih rendah.