Mendekati Ramadan, Kenaikan Harga Berikan Tekanan Inflasi
Editor: Satmoko Budi Santoso
BALIKPAPAN – Kenaikan harga mendekati bulan Ramadan diperkirakan akan memberikan tekanan Inflasi pada Kota Balikpapan di bulan depan.
Beberapa faktor yang diperkirakan masih akan memberi tekanan inflasi di antaranya terhambatnya pasokan bahan makanan dampak masih tingginya curah hujan di daerah pemasok, dan penyesuaian tarif sewa rumah atau akomodasi.
Pada bulan Maret 2019 ini, Balikpapan tercatat deflasi sebesar -0,28% (mtm) lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat inflasi sebesar 0,20% (mtm). Inflasi Maret 2019 juga tercatat lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata inflasi bulan Maret selama 3 tahun terakhir yang sebesar 0,07% (mtm).
“Inflasi pada bulan Maret 2019 lebih banyak didorong oleh penurunan harga kelompok bahan makanan yang memberikan andil deflasi terbesar yaitu -0,21% (mtm),” ungkap Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Bimo Epyanto, Senin (1/4/2019).

Deflasi pada kelompok bahan makan tersebut didorong oleh telur ayam ras, wortel dan layang/benggol. Sedangkan kelompok transport, Komunikasi dan Jasa Keuangan juga mengalami deflasi dengan sumbangan sebesar -0,10% (mtm) seiring dengan penurunan tarif angkutan udara (-0,15%, mtm) meskipun tertahan kenaikan harga mobil dengan sumbangan 0,05% (mtm).
Namun disisi lain dijelaskannya, kelompok pendidikan dan kelompok makanan jadi, minuman dan tembakau mengalami inflasi dengan andil masing-masing sebesar 0,03% (mtm) yang dipengaruhi oleh kenaikan biaya pendidikan SD dan harga rokok kretek filter.