Kopi Sumsel Lebih Dikenal Sebagai Kopi Lampung

Ilustrasi, Dok: CDN

PALEMBANG – Brand  “Kopi Sumsel” disayangkan kurang muncul, jika dibandingkan Kopi Lampung, padahal produk kopi asal Lampung tersebut berasal dari sejumlah kabupaten di Sumatra Selatan.

Ketua Dewan Kopi Sumsel, Zain Ismed, mengatakan, kondisi ini sangat disayangkan, karena Sumsel merupakan penghasil kopi jenis robusta terbesar di Indonesia, dengan memenuhi kebutuhan nasional hingga 90 persen.

Kondisi ini disebabkan pintu perdagangan Kopi Sumsel melalui Provinsi Lampung, lantaran ketidakmampuan pelabuhan di Palembang memberikan harga yang bersaing untuk pelaku eksportir.

“Kopi dari wilayah Sumsel lebih banyak dikenali sebagai Kopi Lampung, karena dikirimkan lewat sana, padahal Sumsel ada pelabuhan sendiri, aneh tapi inilah kenyataannya,” ujar Zain Ismed, yang dijumpai di Festival kopi ‘Musi Coffee Culture’ di Palembang, Sabtu (6/4/2019).

Menurutnya, selama ini petani kopi di wilayah Pagaralam, Lahat dan khususnya Ogan Komering Ulu Selatan, selalu menjual kopi kepada pengepul yang kemudian membawa produk tersebut ke Lampung.

Berdasarkan catatan Dewan Kopi Sumsel, produksi kopi di tiga kabupaten tersebut mencapai 0,6 – 0,9 ton per hektare setiap tahun.

Ismed mengungkapkan, para petani di tiga kabupaten ini lebih suka menjual ke pengepul asal Lampung, karena tidak perlu memenuhi standar kualitas dan bersedia jemput bola. Kondisi ini berbeda jika menjual ke pihak lain.

“Ini menunjukkan terjadi kerumitan di sektor kopi di Sumsel, terutama menyangkut pengolahan pascapanen yang sangat menentukan kualitas kopi,” kata dia.

Untuk itu, Dewan Kopi Sumsel akan mengajak Asosiasi Coffee Spesial Indonesia (AKSI), komunitas-komunitas kopi, PT Persatuan Perdagangan Indonesia, perbankan dan pemerintah provinsi untuk membina para petani kopi.

Lihat juga...