Imunisasi dan Nutrisi Saling Melengkapi, Menunjang Tumbuh Kembang Anak
Editor: Satmoko Budi Santoso
Jika terjadi kasus imunisasi terlewat atau tidak lengkap, maka seseorang dapat meminta imunisasi pada tenaga medis. Karena kandungan pada vaksin, tidak akan mempengaruhi kondisi tubuh manusia jika dosisnya berlebih.
“Imunisasi itu kalau kelebihan tidak berbahaya. Tapi kalau kurang, akan menyebabkan kekebalan rendah, mudah tertular, sakit berat, cacat meninggal dan mudah menularkan pada lingkungan di sekitarnya,” ujar Soedjatmiko selanjutnya.
Soedjatmiko menyebutkan, saat ini pemerintah sudah menetapkan program imunisasi yang disubsidi pemerintah ada enam. Yaitu Hepatitis B, imunisasi Polio, imunisasi BCG, imunisasi MR, Haemophilus Influenzae tipe-B (Hib) dan DPT.
“Tapi bukan berarti imunisasi lain yang tidak disubsidi pemerintah itu tidak penting. Pengulangan imunisasi ini akan memperkuat efek dari imunisasi sebelumnya,” tegas Soedjatmiko.
Terkait pengaruh nutrisi, Head of Medical and Nutrition Service Nestle Indonesia, DR. Dr. Ray Basrowi, MKK, menyebutkan, bahwa hubungan nutrisi dengan kekebalan tubuh sangat erat.
“Seorang anak yang malnutrisi, akan lebih mudah terserang penyakit. Karena kekebalan tubuhnya rendah. Jadi sangat penting untuk menjaga asupan gizi dari anak,” ucapnya.
Nutrisi ini bisa didapatkan dari konsumsi ASI dari sejak bayi, MPASI saat memasuki umur enam bulan, dan memenuhi batasan nutrisi sesuai dengan pertumbuhan bayi atau anak atau saat memasuki usia dewasa.