Berawal dari Buruh, Pemuda Ini Sukses Kembangkan Usaha Mahar

Editor: Satmoko Budi Santoso

YOGYAKARTA – Bermodalkan ketekunan dan semangat pantang menyerah, seorang pemuda asal Parangtritis, Kretek, Bantul, Yogyakarta, Sarjianto Malik (30) sukses mengembangkan usaha bisnis pembuatan mahar pernikahan miliknya.

Siapa sangka, meski awalnya ia hanya bekerja sebagai buruh pekerja di tempat orang lain, kini ia telah mampu membuka usaha miliknya sendiri. Bahkan dari usaha mahar pernikahan yang dirintisnya itu, ia telah mampu menghasilkan omzet hingga jutaan rupiah per hari.

Ditemui Cendana News di kiosnya, Selasa (9/4/2019), Sarjianto mengaku, mulai merintis usahanya itu dengan terlebih dahulu menimba ilmu mengenai usaha pembuatan mahar pernikahan di tempat orang lain.

Selama bertahun-tahun ia bekerja sebagai buruh, bertugas membuat berbagai macam jenis mahar pernikahan.

“Setelah merasa cukup punya ilmu, saya lalu nekat buka usaha sendiri. Awalnya saya belum punya kios. Saya hanya menawarkan jasa pembuatan mahar pernikahan secara online atau lewat internet,” katanya.

Di awal perjalanannya, usaha Sarjianto tak berjalan mulus. Minimnya modal serta banyaknya persaingan di bidang usaha yang sama, membuatnya harus jatuh bangun dalam membangun bisnis. Namun berkat kesabaran dan ketekunannya, usaha Sarjianto pun perlahan mulai berkembang.

Semakin banyaknya pesanan, membuat Sarjianto yang membuat pesanan di rumah, sedikit demi sedikit bisa menabung dan mengumpulkan modal untuk menambah stok bahan baku dagangan. Bahkan secara bertahap ia pun akhirnya mampu membuka kios kecil-kecilan, yang ditempatinya saat ini.

“Kendala usaha pembuatan mahar itu tidak setiap waktu selalu ada pesanan. Karena masyarakat di Jawa kan umumnya masih mempercayai bulan-bulan tertentu yang dianggap tidak baik untuk menggelar hajatan. Seperti saat bulan suro. Biasanya di bulan-bulan itu kita selalu sepi pesanan,” katanya.

Lihat juga...