Sertifikasi ISPO Dapat Tangkal Kampanye Negatif Industri Perkebunan Sawit
PONTIANAK — Kepala sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil System (ISPO), Aziz Hidayat mengatakan bahwa dengan perusahaan memiliki sertifikasi ISPO dapat menangkal kampanye negatif terhadap industri perkebunan sawit di Indonesia.
“Tidak dipungkiri saat ini kampanye negatif terhadap industri sawit di Indonesia semakin gencar. Dengan adanya sertifikasi ISPO oleh perusahaan tentu bisa menangkal isu negatif tersebut,” katanya di 3rd Borneo Forum yang digelar Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) se- Kalimantan di Pontianak, Kamis (21/3/2019).
Ia juga tidak memungkiri meski ada ISPO pun, tekanan dari luar terhadap isu negatif juga tetap ada terhadap industri kelapa sawit di Indonesia.
“Pekerjaan rumah perusahaan di industri kelapa sawit adalah harus terus berupaya memperbaiki tata kelola sawit kita. Kembali, melalui sertifikasi ISPO satu di antaranya,” ujar Aziz.
Menurut dia, untuk ISPO sendiri bagi industri kelapa sawit di Indonesia perlu peran multi pihak. Menurutnya semua harus berperan sesuai kapasitas masing – masing.
Pihak yang harus terlibat seperti auditor. Dia mengatakan, dengan auditor yang baik tentu akan memberikan kualitas yang baik bagi perusahaan. Kemudian peran akademik juga sangat penting untuk memberikan pemahaman tentang ISPO, baik melalui FGD, seminar dan kajian lainnya.
“Pelaku usaha tentu yang paling aktif, maka silahkan didaftarkan sertifikasi ISPO. Komunitas dari LSM atau masyarakat juga harus andil. Peran pemerintah sebagai regulator, pembina dan lainnya harus hadir,” kata Aziz.
Sejauh ini kata dia, persoalan industri kelapa sawit masih seputar sebagian areal terindikasi kawasan hutan dan Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG).