Pengembangan Perekonomian Pulau Moyo Terkendala Pasokan Listrik

MATARAM — Masyarakat Pulau Moyo, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, sulit mengembangkan perekonomian karena pasokan listrik dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang tidak ada pada siang hari.

Kepala Desa Labuhan Aji, Pulau Moyo, Suhardi, mengatakan PLN sudah membangun pembangkit listrik tenaga diesel, namun kapasitasnya relatif kecil dan hanya beroperasi pada malam hari saja dan terbatas.

“Pembangkit listrik itu menyala dari pukul 18.00 hingga 06.00 WITA. Setelah itu padam total pada siang hari,” katanya usai mengikuti sosialisasi tentang rupiah dan penyerahan bantuan dari Bank Indonesia dan TNI Angkatan Laut yang melaksanakan Ekspedisi Laskar Nusa 2019, di Pulau Moyo, Selasa (12/3/2019).

Menurut dia, warganya sangat membutuhkan listrik pada siang hari, terutama yang memiliki usaha rumah penginapan (home stay) dan warung makan. Seluruh rumah penginapan menggunakan genset agar wisatawan yang menginap bisa menikmati listrik pada siang hari.

Suhardi menyebutkan jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Pulau Moyo rata-rata 1.000 orang per tahun. Mereka berasal dari berbagai negara, bahkan sejumlah orang terkenal sudah berkunjung.

Beberapa orang terkenal yang pernah ke Pulau Moyo, di antaranya pemain bola Edwin Vander Sar, pemain tenis Maria Sharapova, MC Jagger, dan Putri Diana. Beberapa artis nasional juga pernah berwisata, seperti Marshanda, dan Nikita Willy.

“Orang-orang terkenal dari luar negeri itu menginap di Hotel Amanwana, dan menikmati air terjun Mata Jitu, diving dan snorkling karena keindahan bawah laut Pulau Moyo tidak kalah dengan Bunaken,” ujarnya.

Selain listrik, masyarakat di desanya juga masih kesulitan mengakses jaringan telekomunikasi. Sinyal telepon seluler yang ada di Pulau Moyo, hanya dari PT Telkomsel, namun jangkauannya terbatas.

Lihat juga...