Pemilik Usaha Ekspedisi Hasil Pertanian Enggan Gunakan Jalan Tol

Editor: Mahadeva

Ilustrasi -Dok: CDN

LAMPUNG – Operasional Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Bakauheni-Terbanggibesar belum dimanfaatkan oleh pelaku usaha hasil pertanian di Lampung Selatan.

Murni (40), salah satu pengepul sekaligus pemilik usaha ekspedisi pengiriman pisang menyebut, keberadaan jalan tol tidak efektif bagi pelaku usaha sepertinya. Pasalnya untuk menuju pelabuhan Bakauheni jarak tempuh dan akses, lebih mudah memanfaatkan Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum).

Jarak tempuh lokasi pengepulan produk pertanian, dengan pelabuhan Bakauheni sekira 20 kilometer. Sementara akses jalan tol yang bisa dilintasi hanya sembilan kilometer. Yaitu, dari gerbang tol Bakauheni Utara, Desa Hatta, Kecamatan Penengahan, hingga Pelabuhan Bakauheni.

Jarak yang cukup pendek tersebut meski bebas hambatan, tetap tidak diminati. Risiko pecah ban kerap dialami karena jalan tol menggunakan rigid beton. Jalinsum dipilij, karena fisiknya berupa jalan aspal dan jarak tempuh yang cukup dekat dengan pelabuhan Bakauheni.

Faktor lain yang menyebabkan pengusaha ekspedisi produk pertanian tidak menggunakan jalan tol, karena lokasi pintu tol cukup dekat dengan pelabuhan Bakauheni. “Pengurus jasa penyeberangan kami berada di Kilometer tiga Bakauheni, lokasinya berada di Jalinsum, sehingga jika kami masuk ke tol, justru akan menyulitkan untuk proses pembelian tiket, karena tiket sudah disiapkan oleh pengurus jasa penyeberangan,” terang Murni saat ditemui Cendana News, Selasa (26/3/2019).

Akses masuk dan keluar Jalan Tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggibesar di pelabuhan Bakauheni,Lampung Selatan – Foto Henk Widi
Lihat juga...