Pasokan AS Melonjak, Harga Minyak Dunia Turun

“Kami telah menyaksikan minggu ini menyalakan kembali kekhawatiran tentang pertumbuhan permintaan,” kata Wakil Presiden Riset Pasar Tradition Energy, Gene McGillian di Stamford, Connecticut.

Sejauh ini permintaan minyak telah bertahan, terutama di China, di mana impor minyak mentah masih di atas 10 juta barel per hari (bph). Namun, perlambatan pertumbuhan ekonomi pada akhirnya dapat mengurangi konsumsi bahan bakar dan menekan harga.

Di sisi pasokan, minyak telah menerima dukungan tahun ini dari pengurangan produksi yang dipimpin oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC). Produksi minyak mentah Arab Saudi pada Februari turun menjadi 10,136 juta barel per hari, sumber industri Saudi mengatakan kepada Reuters.

Sanksi-sanksi AS terhadap industri minyak anggota OPEC Iran dan Venezuela, juga mendukung minyak berjangka.

Tetapi AS memberi individu-individu dan entitas-entitas lebih banyak waktu untuk mengakhiri kontrak keuangan tertentu atau perjanjian lain, yang terkait dengan perusahaan minyak milik negara Venezuela, kata Kantor Pengawasan Aset-aset Asing Departemen Keuangan AS (OFAC).

Sementara itu, produksi minyak mentah AS telah meningkat lebih dari 2 juta barel per hari sejak awal 2018 menjadi 12,1 juta barel per hari, menjadikan Amerika sebagai produsen terbesar di dunia.

Bank investasi Jefferies mengatakan pertumbuhan produksi AS sebagian besar didorong oleh produksi minyak serpih di darat, yang baru-baru ini diuntungkan dari investasi-investasi oleh Exxon Mobil dan Chevron.

Namun, perusahaan-perusahaan energi AS minggu ini memangkas jumlah rig minyak yang beroperasi untuk pekan ketiga berturut-turut ke level terendah dalam 10 bulan, kata perusahaan jasa energi General Electric Co. Baker Hughes, Jumat (8/3).

Lihat juga...