Nelayan Kerang Teluk Jakarta Keluhkan Limbah

Ilustrasi/Foto: Dokumentasi CDN.

JAKARTA – Nelayan kerang hijau di Teluk Jakarta mengeluhkan aliran pencemaran air limbah, dan proyek reklamasi pulau di Teluk Jakarta Utara.

Kegiatan tersebut menyebabkan banyak kerang mati, sehingga menurunkan hasil. “Sekarang nyari kerang hijau sudah sulit, karena adanya reklamasi itu jadi buat ambil kerang harus ke tengah, sekalinya ke tengah banyak kerang yang kena limbah dan sudah pada mati,” kata salah satu nelayan kerang hijau, Tandek (57) saat ditemui di Muara Angke, Jakarta Utara, Kamis (21/3/2019).

Sementara, membudidayakan kerang hijau menggunakan bagan juga sudah sulit dilakukan. Hasil dari budi daya secara kualitas tidak akan maksimal, akibat lokasinya yang cenderung berlumpur. Sebelum ada reklamasi dan pencemaran limbah pabrik, kawasan kampung kerang merupakan sentra pengolahan hasil laut di DKI Jakarta.

“Dulu pas belum ada reklamasi sama limbah pabrik itu, daerah sini pusatnya pengolahan kerang hijau, bisa dilihat sendiri isinya tumpukan kerang semua nih daerah,” ujar Tandek.

Hal senada juga disampaikan pengusaha pengolahan kerang hijau, Santi (42). Dulu di lokasi tersebut merupakan sentra pengolahan kerang hijau di DKI Jakarta. Dulu banyak warga yang menjadikan rumahnya untuk pengolahan hasil laut tersebut. “Dulu di sini setiap RT pasti ada tempat pengolahan kerang hijau, setiap mengolah bisa sampai berton-ton sekarang 50 kilogram saja sudah bersyukur,” kata Santi.

Penurunan hasil laut tersebut disebut Santi, akibat adanya reklamasi dan limbah pabrik yang dialirkan ke laut. “Ya, sekarang dapat sedikit karena reklamasi itu banyak kerang yang kena limbah, jadi semoga pemerintah bisa negur pabrik biar enggak buang limbah ke laut,” pungkas Santi. (Ant)

Lihat juga...