Muara Alam, Objek Wisata Favorit di Lampung Timur
Editor: Mahadeva
Agus Siswanto, pemilik objek wisata tirta Muara Alam menyebut, tempat tersebut kerap digunakan untuk kegiatan keluarga. Beberapa sekolah yang memiliki kegiatan sekolah alam sering melakukan kegiatan di Muara Alam. Khusus untuk tingkat SD dan SMP, kegiatan pendidikan jasmani, olahraga dijadwalkan rutin untuk pelajaran berenang. Bersama sang istri Dede Anisa, Agus bekerjasama dengan sejumlah sekolah. Ada tempat edukasi perikanan dengan kolam ikan berisi ikan emas, gurame, betutu serta lobster.
“Sejumlah spot foto yang kita sediakan selalu diperbarui, sehingga pengunjung bisa melakukan kegiatan swafoto sebagai dokumentasi,” beber Agus Siswanto.
Wisata Muara Alam juga menerapkan konsep edukasi lingkungan. Lokasi objek wisata tersebut sebelumnya merupakan tempat galian pasir, yang gersang dan tidak terawat. Setelah dilakukan konservasi lingkungan, sejumlah pohon ditanam di sekitar kawasan Muara Alam seperti, ketapang, kayu putih, pule, albasia serta tanaman buah sirsak. Selain mengejar keuntungan, ia memastikan upaya konservasi tetap dilakukan.
Konservasi dilakukan di sepanjang tanggul kolam. Selain bisa menjadi penahan longsor, juga menjadi peneduh kolam. Sebab tanggul yang dibuat sebagian masih terbuat dari pasir sehingga keberadaan pohon yang memiliki akar kuat bisa menahan tanggul. Sejumlah pohon konservasi tersebut sekaligus menjadi objek swafoto bagi pengunjung pada objek wisata tirta Muara Alam.
Sebagai sebuah objek wisata bekas galian pasir, sejumlah mahasiswa sering menjadikan lokasi tersebut sebagai tempat belajar. Kawasan yang semula merupakan lokasi tidak terawat, kini menjadi tempat pembelajaran untuk merehabilitasi lahan.