Kemasan Harus Sesuai Kebutuhan dan Sifat Produk

Editor: Koko Triarko

I Komang Angga Putra dari Sekolah Tinggi Desain (STD) Bali, saat menjadi narasumber di bidang kemasan dalam kegiatan pelatihan kemasan yang berlangsung dari tanggal 18-22 Maret 2019 di Denpasar, Selasa (19/3/2019). -Foto: Sultan Anshori.

DENPASAR – I Komang Angga Putra, dari Sekolah Tinggi Desain (STD) Bali, menekankan, kemasan produk merupakan pemberi kesan pertama yang akan dilihat oleh calon pembeli. Jika salah dalam mendesainnya, dapat berakibat fatal. Apalagi, jika yang berkaitan dengan produk makanan atau minuman.

“Sehingga, para peserta wajib selalu memperhatikan dalam mendesain dan membuat kemasan untuk produk makanan atau minuman,” kata I Komang Angga Putra, saat menjadi narasumber di bidang kemasan dalam kegiatan pelatihan kemasan di Denpasar, Selasa, (19/3/2019).

Angga Putra menambahkan, dalam proses merancang kemasan, bahan kemasan harus disesuaikan dengan sifat dan kebutuhan produk yang akan dikemas. Desain ergonomis, misalnya mudah dibawa ke mana-mana, mudah dibuka atau disobek, mudah disimpan, mudah dituang, mudah diambil, tidak berhamburan, dan berbagai kemudahan lain yang tidak membuat repot para konsumen, dan ciptakan kemasan produk yang memiliki ciri khas.

Dalam hal ini, katanya, perpaduan warna, pemilihan logo, pilihan huruf, tagline, dan atribut lain sangat berpengaruh pada terciptanya suatu kemasan produk yang menarik.

“Setelah titik poin terbentuk, barulah materi harus dipilih dan divisualkan, agar berbeda dari yang di luar sana, atau memiliki kemasan yang lebih menarik,” ungkapnya.

Kabid Industri Kerajinan Aneka dan Sandang Disperindag Kota Denpasar, Ida Ayu Dewi Citrayanti selaku ketua panitia, mengatakan kegiatan ini diikuti oleh 20 orang peserta dari seluruh IKM se-Kota Denpasar.

Pihaknya berharap, kegiatan ini dapat bermanfaat dan dapat diimplementasikan oleh UKM, agar bisa bersaing dengan produk lainya  di pasaran.

Lihat juga...