Kelestarian Mangrove Pesisir Timur Lampung Untungkan Nelayan dan Petambak
Editor: Koko Triarko
Keberadaan tanaman mangrove yang sebagian dipergunakan sebagai habitat sejumlah ikan laut, disebutnya memberi sumber penghasilan bagi nelayan.
Sejumlah pemilik tambak di wilayah Kecamatan Pasir Sakti, Lampung Timur hingga ke wilayah Kecamatan Sragi, Lampung Selatan, juga ikut merasakan manfaat keberadaan tanaman mangrove.
Melalui sosialisasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), penanaman mangrove terus dilakukan oleh masyarakat serta sejumlah pegiat lingkungan.
Darmanto, pegiat wisata sekaligus ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sriminosari, Labuhan Maringgai, menyebut keberadaan mangrove memiliki fungsi ekologis.
Kawasan hutan mangrove selain menjadi habitat untuk konservasi beberapa jenis mangrove, juga menjadi habitat burung pesisir pantai serta satwa di wilayah pesisir pantai.
Selain itu, kawasan mangrove Sriminosari telah dibuat menjadi sebuah kawasan wisata yang berkonsep lingkungan. Selain sebagai kawasan konservasi, nelayan memperoleh penghasilan menyediakan jasa ojek perahu.
“Keberadaan kawasan mangrove selain tempat konservasi bisa menjadi wilayah untuk wisata, dan memberi penghasilan tambahan,“ beber Darmanto.

Muhidin, salah satu petambak di Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi, menyebut keberadaan tanaman mangrove sangat berguna bagi petambak. Sebab, lingkungan pesisir pantai yang ditumbuhi mangrove ikut mengamankan wilayah tersebut dari terjangan tsunami pada Sabtu, 22 Desember 2018.