Kelestarian Mangrove Pesisir Timur Lampung Untungkan Nelayan dan Petambak
Editor: Koko Triarko
LAMPUNG – Petambak dan sejumlah nelayan pesisir timur Lampung yang berada di Kabupaten Lampung Timur dan Lampung Selatan, terus melakukan upaya konservasi mangrove.
Jamsari, salah satu nelayan di Desa Purworejo, Kecamatan Pasir Sakti, Lampung Timur,. menyebut sejak kawasan mangrove dikonservasi, nelayan mendapat tangkapan lebih banyak, di antaranya berupa kepiting bakau, udang serta ikan bandeng di wilayah perairan Pasir Sakti.

Keberadaan mangrove di wilayah Kecamatan Pasir Sakti, Kecamatan Labuhan Maringgai yang menghadap ke laut Jawa, menjadi benteng alam bagi perkampungan nelayan dan area pertambakan. Sebagai kawasan yang dilestarikan tersebut, Jamsari menyebut area pertambakan terhindar dari abrasi oleh angin dan gelombang. Keberadaan hutan mangrove, bahkan telah menjadi sumber mata pencaharian bagi nelayan.
Keberadaan paket perjalanan untuk menyusuri saluran sungai Purworejo menuju ke perairan Pasir Sakti, memberi sumber penghasilan untuk jasa sewa perahu.
Jasa sewa perahu diakui bisa menjadi tambahan penghasilan, di sela pekerjaan sebagai nelayan. Khusus untuk jasa sewa perahu, ia mengaku mendapatkan hasil sekitar Rp100ribu hingga Rp300ribu, terutama pada akhir pekan. Sembari menjadi penyedia jasa sewa perahu, ia memasang bubu untuk menangkap kepiting bakau dan ikan bandeng.
“Sebelumnya kawasan hutan mangrove di wilayah Pasir Sakti belum dimaksimalkan, karena hanya tumbuh liar sebagai tanaman pesisir pantai. Setelah dilakukan penyadaran akan manfaat mangrove tanpa merusak lingkungan, dibuat paket wisata mangrove,” terang Jamsari, nelayan di Desa Purworejo, Kecamatan Pasir Sakti, Rabu (13/3/2019).