Jambore Pesisir, Sarana Edukasi Pengurangan Sampah
Editor: Mahadeva
Melalui kegiatan jambore pesisir masyarakat diajak untuk lebih mencintai laut, melalui gerakan cinta laut (Gita Laut). Pelibatan pramuka diantaranya Saka Bahari, menjadi kesempatan untuk menjaga kelestarian laut, serta menumbuhkan kecintaan pada budaya bahari sebagai jati diri bangsa maritim. KKP juga mendorong kegiatan penanaman pesisir pantai dengan mangrove. Kegiatan tersebut bagian dari penyadartahuan potensi dan mitigasi tsunami. Kegiatan penanaman mangrove terus digalakkan dengan melibatkan berbagai unsur masyarakat.

Direktur Utama PT. ASDP Indonesia, Ferry Ira Puspadewi, menyebut, memiliki program gerakan masyarakat bersih plastik. Kegiatannya dilakukan di Labuan Bajo, Manggarai Barat. Kemudian ada program penataan tempat pelelangan ikan. ASDP Indonesia Ferry juga menekankan pentingnya menjadi warga laut, dengan menggabungkan bisnis, lingkungan dan sosial. Sebagai tuan rumah jambore pesisir, ASDP Indonesia mengajak generasi muda untuk mencintai laut.
“Pihak ASDP memiliki tujuan menjadi warga laut yang baik dengan menekankan aspek kebersihan laut dengan tidak melakukan aktivitas membuang sampah di laut,” beber Ira Puspadewi.
PT. ASDP diklaim telah mulai melakukan pengelolaan sampah di pelabuhan dan kapal kapal milik ASDP. Pengelolaan sampah dilakukan dengan penyiapan kotak sampah yang sudah didesain khusus. Jambore Pesisir digelar tiga hari, mulai 13 hingga 15 Maret 2019. Kegiatannya diikuti 250 anggota Pramuka. Mereka terdiri dari Aparatur Sipil Negara (ASN) sekira 150 orang dan sekira 50 orang dari wilayah Pandeglang, Banten.