Investasi Tertinggi Kaltim di Sektor Pertambangan

Batu bara, ilustrasi -Dok: CDN

SAMARINDA – Usaha pertambangan memperoleh investasi tertinggi di Kalimantan Timur pada 2018, dengan nilai Rp12,56 triliun, atau 48,41 persen dari total investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang mencapai Rp25,94 triliun, yang terdiri atas sekitar 20 subsektor investasi.

“Subsektor tanaman pangan dan perkebunan memberikan kontribusi terbesar kedua dengan nilai investasi Rp3,75 triliun, atau 14,44 persen,” ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim, Abdullah Sani, di Samarinda, Sabtu (30/3/2019).

Subsektor konstruksi yang merupakan sektor tersier berada di urutan ketiga terbanyak, dengan penambahan investasi senilai Rp3,2 triliun atau 12,35 persen dari total investasi yang masuk.

Investasi PMDN yang masuk ke Kaltim sepanjang 2018 terdapat tiga sektor usaha besar yang dikelompokkan, yakni sektor primer, skunder, dan sektor tersier.

Untuk sektor primer, antara lain subsekor tanaman pangan dan perkebunan terdapat 125 proyek yang masuk dengan nilai investasi 3,74 triliun. Sementara tenaga kerja yang dilibatkan sebanyak 4.604 orang, terdiri atas 4.601 tenaga kerja Indonesia (TKI) dan 3 tenaga kerja asing (TKA).

Kemudian subsektor kehutanan terdapat lima proyek, dengan investasi senilai Rp602,83 miliar. Tenaga kerja yang dilibatkan di bidang usaha ini sebanyak 151 orang, yang semuanya TKI.

Selanjutnya subsektor pertambangan, terdapat 73 proyek dengan investasi sebesar Rp12,56 triliun. Tenaga kerja yang terserap dalam usaha ini sebanyak 3.580 orang, dengan rincian 3.568 TKI dan 12 TKA.

Untuk sektor skunder, lanjut Sani, antara lain industri makanan terdapat 68 proyek yang masuk dengan nilai investasi Rp1,68 triliun dan melibatkan 1.454 TKI.

Lihat juga...