Gambir Pessel Dikombinasikan Jadi Pewarna Batik Tanak Liek
Redaktur: ME. Bijo Dirajo
“Di daerah Pesisir Selatan, usaha kerajinan beragam, namun yang menjadi andalan ialah sulaman dan batik. Seperti Sulaman Bayangan dan Batik Tanah Liek. Kini, kerajinan itu telah memiliki pangsa pasar yang cukup bagus,” ujarnya.
Menrutnya pengrajin yang berada di bawah binaan TP-PKK daerah setempat, tidak hanya memberdayakan keluarga yang bisa menjalankan usaha rumahan. Tapi juga turut mempromosikan produk kerajinan tersebut, seperti pada setiap momen acara dan pertemuan yang bersifat skala besar.
“Kerajinan di Pesisir Selatan cukup dapat dibanggakan, karena hasil produksi memiliki prospek yang bagus ke depannya. Melalui usah itu, turut mengangkat perekonomian masyarakat,” katanya lagi.
Lisda menyebutkan kawasan di Pesisir Selatan yang menjadi produk kerajinan Batik Tanah Liek itu, berada di Lumpo, Kecamatan IV Jurai, yang disebut sebagai kampung batik.
“Sejauh ini, masyarakatnya sangat antusias dengan adanya Kampung Batik itu. Memang hal itu yang kami harapkan. Diharapkan mampu mendorong semangat bagi masyarakat untuk mengrajin,” ucapnya.
Lisda menyebutkan, batik yang ada di Lumpo memiliki ciri khas pewarnaan alaminya seperti kulit rambutan, kulit jengkol, gambir, dan hal lainnya. Sedangkan untuk pemasaran , Dekranasda melakukan kerja sama dengan pihak bank yang ada di Pesisir Selatan, dan melalui Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) Sumatera Barat.
“Salah satu upaya yang dilakukan dalam pengembanganya adalah melalui pembentukan kampung-kampung batik di setiap kecamatan,” ucapnya.
Lisda menjelaskan dengan adanya sejumlah produk itu, perlu ditunjang dengan promosi. Terkait hal itu, Pemerintahan Kabupaten Pesisir Selatan, fokus untuk mengembangkan sehingga potensi tersebut, bisa lebih terangkat dan dikenal.