Dinkes Denpasar: Penderita TBC Harus Didampingi PMO
Editor: Koko Triarko
Sementara itu, Ketua PPTI Cabang Kota Denpasar, dr. I Made Sudhana Satrigraha, di sela menyerahkan bantuan sembako kepada masyarakat, mengatakan pemberian sembako tersebut merupakan salah satu upaya mendukung para penderita tuberkulosis cepat sembuh.
“Selain memberikan bantuan sembako, kami juga terus memberikan pendampingan kepada penderita, dengan mensosialisasikan minum obat yang tepat, yakni PMO (pengawas menelan obat),” ujarnya.
Ia mengharapkan, penderita tuberkulosis (TB) yang meminum obat dalam jangka waktu cukup panjang, yaitu enam bulan secara berkesinambungan, atau tidak boleh berhenti sebelum waktu yang ditentukan tersebut.
Hal itu agar tidak terjadi resistensi atau kuman menjadi kebal, bila tidak mengikuti aturan minum obat itu secara teratur.
“Saya harapkan, semua penderita TB mengikuti aturan dalam meminum obat. Sedangkan untuk PMO benar-benar melakukan pengawasan terhadap penderita TB, sehingga dapat mengikuti aturan dalam minum obat,” ujarnya.
Di samping itu, Made Sudhana berharap, peran masyarakat untuk turut menyosialisasikan pencegahan TBC. Menurutnya, pada akhir 2018, jumlah penderita TBC mengalami penurunan menjadi 1.328 penderita, dibandingkan pada akhir 2017 sebanyak 1.454 penderita.
Meski demikian, Sudhana berharap, petugas PPTI bersama petugas kesehatan terus melakukan pengawasan, sehingga Denpasar benar-benar terbebas dari TBC.
“Kami akan terus menyosialisasikan kegiatan kesehatan ini,” pungkasnya.