Titiek Soeharto: Yayasan Dharmais Beri Perhatian Kaum Difabel

Editor: Satmoko Budi Santoso

Rutin menggelar latihan kerja selama 4 kali dalam setahun, Balai Diklat Yayasan Dharmais biasa menggandeng sedikitnya 50-60 orang peserta dalam satu kali angkatan. Sejumlah pelatihan kerja yang digelar antara lain, kursus jahit menjahit, sablon, montir, sopir, hingga budidaya ikan lele.

Dalam sambutannya, Titiek Soeharto mengatakan, Yayasan Dharmais memang didirikan Pak Harto untuk ikut berkontribusi dalam membantu masyarakat. Selain rutin menggelar pelatihan melalui Balai Diklat yang ada, Yayasan Dharmais juga rutin menyalurkan bantuan pada masyarakat yang membutuhkan seperti penghuni panti asuhan yatim piatu, panti jompo dan sebagainya.

“Alhamdulillah berkat Pak Harto, yayasan ini masih bisa terus eksis untuk membantu masyarakat,” katanya. Sementara itu, Slamet Parjono, mewakili peserta pelatihan dari para penyandang disabilitas mengaku, sangat terbantu dengan adanya pelatihan semacam ini.

Ketua Paguyuban Difabel Bantul ini menyebut, pelatihan kerja semacam ini merupakan salah satu solusi untuk membantu kaum difabel agar bisa hidup mandiri.

“Jadi di sini teman-teman difabel ikut sejumlah pelatihan seperti menjahit, sablon, hingga perikanan. Manfaatnya tentu jelas sangat bermanfaat. Karena teman-teman difabel secara akademis kan tertinggal jauh. Sehingga untuk menghadapi tantangan ekonomi seperti sekarang ini mereka harus bisa mandiri,” katanya.

Lihat juga...