Relawan NU Lamsel Kebut Pembangunan Huntara di Desa Sukaraja
Editor: Makmun Hidayat
Sebelum huntara selesai dibangun, sebanyak 27 keluarga di Desa Sukaraja disebut Zainal Mustofa menempati tenda pengungsian. Tenda pengungsian dari Kementerian Sosial, Badan Nasional Penanggulangan Bencana di dusun Pangkul.

Tenda pengungsian digunakan warga terdampak tsunami di Desa Sukaraja, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan menunggu proses pembuatan huntara – Foto: Henk Widi
Para warga sebagian memilih tinggal di rumah kerabat sembari menunggu proses penyelesaian huntara. Sejak tsunami melanda, warga sudah hampir satu bulan tinggal di pengungsian dengan bantuan logistik mengandalkan dari relawan dan donatur.
Huntara yang dibuat diakui Zainal Mustofa selanjutnya akan dilengkapi dengan fasilitas toilet dan kamar mandi. Fasilitas air bersih bagi warga pengungsi di wilayah tersebut cukup terpenuhi karena pasokan air bersih diperoleh dari mata air gunung Rajabasa.
Selain fasilitas air bersih untuk mandi, cuci, kakus, di lokasi huntara juga disediakan fasilitas mushola untuk ibadah. Bantuan fasilitas lampu tenaga surya yang sebelumnya dipergunakan di tenda darurat juga akan dipindah pada lokasi huntara untuk penerangan dan energi listrik.
Sujai, salah satu korban tsunami asal Dusun Pangkul, Desa Sukaraja menyebut ia kehilangan rumah berikut harta bendanya. Gelombang tsunami yang menghancurkan rumah dan membuat keluarganya menjadi korban salah satunya sang ayah yang belum diketemukan.
Sebanyak 6 warga yang merupakan nelayan di desa tersebut bahkan masih dinyatakan hilang dan 6 orang meninggal dunia. Meski pasrah, Sujai mengaku tetap membantu relawan NU Peduli menyelesaikan pembangunan huntara.