Relawan NU Lamsel Kebut Pembangunan Huntara di Desa Sukaraja

Editor: Makmun Hidayat

LAMPUNG — Masyarakat Dusun Pangkul, Desa Sukaraja, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan korban tsunami pada Sabtu (22/12/2018) silam sebagian masih tinggal di tenda pengungsian.

Sebagian pengungsi memilih tinggal di rumah kerabat menunggu proses pembanguan hunian sementara (Huntara) bantuan dari sejumlah pihak, salah satunya dari Nahdlatul Ulama (NU) Peduli Kemanusiaan Lampung Selatan. Di Desa Sukaraja, NU Peduli Lamsel membangun sebanyak 27 huntara bagi warga yang kehilangan tempat tinggal.

Zainal Mustofa, ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) NU Lamsel menyebut proses pembangunan huntara masih terus dikerjakan. Sesuai data NU Peduli Kemanusiaan Lamsel membangun sekitar 130 unit huntara bagi warga yang tercatat tidak bisa menempati rumahnya kembali akibat tsunami.

Zainal Mustofa, ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim, NU Lampung Selatan – Foto: Henk Widi

Jumlah huntara tersebut meliputi 20 huntara di Desa Banding, 10 huntara di Desa Maja, 27 huntara di Desa Sukaraja, sisanya di Desa Tejang Pulau Sebesi dan Pulau Sebuku.

“Semua huntara sudah dikerjakan sebagian sudah siap ditempati seperti di Desa Banding, namun sebagian masih dalam tahap pengerjaan oleh relawan melibatkan masyarakat yang akan menempati huntara,” jelas Zainal Mustofa, saat dikonfirmasi Cendana News, Jumat (1/2/2019).

Zainal Mustofa menyebut huntara yang dibangun oleh NU Peduli Kemanusiaan menjadi salah satu bantuan bagi warga korban tsunami. Ia menyebut proses pembangunan sudah dilakukan sejak masa tanggap darurat hingga masa pemulihan (recovery) agar warga bisa tinggal di hunian yang layak setelah sebelumnya tinggal di tenda pengungsian.

Lihat juga...