Perang Tarif Berarti Musibah Bagi Pelaku Pariwisata

Editor: Mahadeva

Ketua Kadin Bali, Anak Agung Ngurah Wiraputra dan Ketua Kadin Gianyar, Ari Arsania – Foto Sultan Anshori

GIANYAR – Ketua Kadin Bali, Anak Agung Ngurah Wiraputra, menegaskan, perang tarif berarti musibah bagi pelaku pariwisata.

Oleh karenanya, pengembangan hospitality harus menganut konsep pada kawasan dan kenyamanan, karena dalam bisnis hospitality kenyamanan menjadi prioritas. Hal tersebut dikatakan Ngurah Wiraputra, dalam Rapimkab Gianyar dan Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Gianyar. FGD mengambil tema, Berkah atau Musibah, Perang tarif hotel di Ubud.

Wiraputra mengklaim, Kadin Gianyar sebagai salah satu Kadin terbaik di Bali. Kadin gianyar selalu melaksanakan rapimkab, sebelum pelaksanaan rapimprov. Sehingga, apapun hasil dari rapimkab, dapat disampaikan kepada rapimprov. Hasil dari rapimkab menjadi patokan, bagaimana Kadin dan Pemerintah Daerah bersinergi. “Karena bagaimanapun, Kadin yang merupakan mitra dari pemerintah harus berjalan beriringan, demi kemajuan perekonomian,” tandasnya dalam FGD yang digelar Jumat (15/2/2019).

Ketua Kadin Gianyar, Ari Arsania, mengatakan, tujuan penyelenggaraan rapimkab, untuk menyusun program kerja tahunan. Rumusan kerja, harus menyentuh kepentingan masyarakat luas, sehingga mampu meningkatkan daya saing pengusaha lokal.

Mampu mengembangkan perekonomian di Kabupaten Gianyar, serta meningkatkan sinergitas dengan Pemerintah Kabupaten Gianyar. Ari Arsania menyebut, perkembangan pariwisata telah membawa dampak terhadap peningkatan perekonomian Bali. “Namun yang menjadi permasalahan, banyaknya seniman yang beralih menjadi kuli, sehingga perlu suatu perhatian yang lebih mendalam kepada pelaku seni,” jelasnya.

Lihat juga...