Pemprov Maluku Didesak Usahakan Kapal ke Romang
AMBON — DPC Gerakan Mahasiswa Nasional (GMNI) Ambon, Senin, berunjuk rasa mendesak Pemerintah Provinsi Maluku mengusahakan pengoperasian kapal ke Kecamatan Romang, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) yang sejak Juli 2018 tidak ada pelayanan armada perintis itu.
Desakan DPC GMNI Ambon yang diawali orasi di teras Kantor Gubernur Maluku dengan puncaknya Ketuanya Sujahtri Somar menyerahkan pernyataan sikap kepada Plt Sekda Maluku, Lutfy Rumbia.
Desakan agar Pemprov Maluku berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat agar mengusahakan kapal melayari Ambon-Kepulauan Romang karena KM. Sabuk Nusantara 48 sejak naik dok pada Juli 2018 ternyata tidak ada armada pelayaran perintis yang beroperasi ke sana.
Begitu pula, KM.Lintas Timur sejak April 2018 sehingga meresahkan masyarakat Kepulauan Romang yang secara geografis berbatasan dengan negara tetangga Timor Leste.
Sujahtri mengemukakan tidak beroperasinya armada pelayaran perintis, baik ke maupun dari Kepulauan Romang sangat memengaruhi stok bahan pokok masyarakat maupun material bangunan dan kebutuhan lainnya.
Selain itu, meresahkan mahasiswa asal Kepulauan Romang karena para orang tua mereka tidak bisa mengirimkan bahan makanan, termasuk uang untuk biaya kuliah.
Kemudian, sejumlah mahasiswa yang berlibur ke Kepulauan Romang untuk merayakan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 belum bisa kembali ke Ambon karena kesulitan biaya.
Bayangkan, bila hendak kembali ke Ambon, maka harus ke Tiakur, Ibu Kota Kabupaten MBD selanjutnya ke Kupang, NTT-Surabaya, Jatim sehingga membutuhkan biaya mahal.
“Jadi, kami mendesak PT Pelni sesegera mungkin mengoperasikan kapal lain untuk mengaktifkan pelayaran perintis ke maupun dari Kepulauan Romang,” ujar Sujahtri.