Pedas Gurih Sambal Belut Khas Lampung Timur
Editor: Koko Triarko
Dibantu sang ibu, Ratiyem (56), Novia membuat sambal belut dengan bahan yang sudah disediakan. Bahan utama pembuatan sambal belut berupa 1 kilogram belut untuk satu kali pembuatan. Selanjutnya sejumlah bahan yang disiapkan berupa bawang merah, bawang putih, kemiri, kencur, cabai rawit, daun kemangi serta daun jeruk nipis, garam dan penyedap rasa.
Belut yang sudah dibersihkan, lalu dipotong potong dan digoreng. Proses penggorengan belut harus dilakukan dengan memakai minyak goreng yang panas, agar belut lebih cepat matang. Penggorengan belut kerap harus ditutup, menghindari bagian daging belut meletup-letup, terutama saat dalam kondisi masih berair.
Selama proses menggoreng belut hingga kering, sejumlah bumbu dihaluskan dengan cara diulek menggunakan cobek batu.
Bahan yang dihaluskan di antaranya bawang merah, bawang putih, kemiri, cabai rawit, kencur. Semua jenis bumbu dihaluskan hingga aroma harum keluar.
Setelah semua bumbu dihaluskan. proses penumisan dilakukan untuk mematangkan bumbu dengan ditambah garam, gula putih dan penyedap rasa.
Setelah itu, tuang air matang hingga semua bumbu tercampur sempurna, dan belut yang sudah digoreng bisa dimasukkan bersama daun kemangi dan daun jeruk. Tambahan sedikit santan diberikan, agar sambal belut memiliki rasa gurih.
“Aroma daun kemangi serta daun jeruk mengurangi amis pada belut sekaligus menggugah selera,” beber Novia.
Setelah semua bumbu tercampur sempurna pada belut, padamkan api kompor dan sambal belut yang sudah matang bisa dipindah pada wadah khusus.
Lauk sambal belut atau sambal welut kerap disajikan bersama dengan lauk lain khas wilayah Pasir Sakti, berupa ikan emas, ikan betutu yang digoreng atau disambal. Selain itu, sejumlah pelengkap berupa lalapan dan sayur daun singkong santan menjadi teman makan sambal belut buatannya.