Pasokan Benih Lancar, Petambak Udang Vaname di Sragi Mulai Beroperasi

Editor: Mahadeva

LAMPUNG – Musim penghujan yang mulai mengguyur wilayah Lampung Selatan (Lamsel) dimanfaatkan warga petambak mulai beraktivitas. Budi daya udang putih atau udang vaname, di daerah tersebut mulai menggeliat kembali.

Nurdiono, salah satu petambak udang vaname di Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi, Lamsel menyebut, sejak Desember hingga awal tahun, petambak belum beroperasi memulai budi daya. Selain kondisi tambak yang belum siap, tsunami 22 Desember 2018 silam, membuat pasokan benih udang terhenti. Bencana tersebut, membuat usaha pembenihan udang (hatchery) rusak. Setelah proses pemulihan hatchery di Kecamatan Rajabasa, Nurdiono mulai mendapat pasokan benih udang vaname.

Satu bulan tidak beroperasi, Dia memproses penyiapan tambak dengan pembersihan dan penebaran bubuk dolomit. Bubuk tersebut sangat diperlukan, untuk menjaga air tambak kadar keasaman air-nya tidak bertambah.

“Saat curah hujan tinggi kadar keasaman air tambak kerap membuat udang mengalami hambatan pertumbuhan, sehingga diperlukan sirkulasi menggunakan kincir air serta diberi taburan dolomit,” beber Nurdiono kepada Cendana News, Senin (25/2/2019).

Dolomit atau zat kapur, ditaburkan sebulan sebelum benih ditebar. Selain dolomit juga dilakukan penyemprotan pada tambak menggunakan terpal khusus, agar lumut tidak tumbuh di kolam. Lumut kerap menjadi gulma, yang bisa mengganggu pertumbuhan udang vaname. Kendati sudah ada upaya antisipasi, lumut tetap tumbuh dan harus dilakukan pembersihan secara rutin.

Empat petak tambak udang vaname dengan luas sekira satu hektare, baru dimanfaatkan tiga petak. Kebutuhan benih untuk mengisi tiga petak tambak sebanyak 300.000 benur, dengan rata-rata pertambak diisi 100.000 benur. Benur udang yang dikembangkan merupakan Post Larva (PL), berukuran delapan dan sembilan.

Lihat juga...