Dalam beberapa tahun terakhir, Kota Mataram menjadi tempat pelaksanaan wisata Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE), baik yang berskala nasional maupun internasional.
Namun, setelah terjadi gempa beruntun pada Juli hingga Agustus 2018 yang berdampak terhadap sektor pariwisata, hal itu menyebabkan kunjungan wisatawan sepi, termasuk penyelenggaraan Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran atau wisata MICE.
Oleh karena itu, Wali Kota Mataram Ahyar Abduh menyatakan dalam upaya promosi pariwisata, pemerintah kota terus meyakinkan kepada pihak-pihak pelaku wisata, baik dari dalam maupun luar daerah serta luar negeri, bahwa suasana Kota Mataram sudah aman dan tidak perlu ada rasa kekhawatiran.
Ia mengharapkan kalau calon wisatawan sudah ada agenda berkunjung ke Kota Mataram, agar tidak membatalkan rencana itu. Hal demikian, termasuk untuk berbagai agenda kegiatan dari kementerian dan pemerintahan dari berbagai daerah.
Seperti halnya, kegiatan rapat kerja nasional Asosiasi Dewan Seluruh Indonesia (Adeksi) yang akan berlangsung dalam waktu dekat ini, diharapkan tetap bisa berlangsung di kota itu.
Ahyar mengatakan menjadi tuan rumah dalam kegiatan Adeksi ini menjadi kesempatan emas bagi Kota Mataram untuk menyampaikan secara langsung bahwa kondisi Mataram dan NTB pada umumnya pascagempa sudah normal.
Kegiatan itu, sebagai satu kesempatan efektif karena semua ketua DPRD kota se-Indonsia akan hadir, sehingga mereka bisa menyampaikan tentang kondisi Mataram secara riil kepada masyarakatnya. (Ant)