Marsma Andi Wijaya, Ungkap Sejarah Panjang Pangkalan Abdulrachman Saleh

Editor: Mahadeva

“Dulu, pangkalan udara Bugis pertama kali dibangun oleh angkatan udara Belanda, pada 1937 hingga 1940. Tapi sejak 17 Agustus 1952, secara resmi diubah namanya dari semula pangkalan udara Bugis menjadi pangkalan udara Abdulrachmam Saleh,” terangnya.

Hal menarik lain yang diungkap dalam buku tersebut adalah, pesawat TNI AU pertama kali dirakit, dan mendapatkan tes terbang untuk pertama kalinya di pangkalan tersebut. Kemudian pembentukan pasukan pertahanan pangkalan yang pertama, juga berlangsung di Abdulrahman Saleh. “Jadi banyak hal yang diawali dari pangkalan udara Abdulrachman Saleh, seperti raja-raja pertama yang ada di jawa ini berasal dari wilayah Jawa Timur atau Singosari,” ungkapnya.

Fakta menarik lain yang diungkap adalah, yang memiliki pesawat pada awalnya bukan angkatan udara, tapi angkatan darat. Di dalam buku tersebut diceritakan, bahwa ada divisi tujuh dan divisi delapan angkatan darat, yang justru memiliki pesawat.  “Tapi setelah kita perbaiki dan tes flight, barulah kemudian kita minta pesawatnya. Itulah sejarahnya. Jadi sebenarnya banyak hal-hal yang tidak terekspose dan tidak banyak orang yang tau,” tandasnya.

Dengan diterbitkannya buku tersebut, diharapkan masyarakat khususnya generasi muda, bisa mengenal dan memahami perjalanan sejarah Pangkalan Udara TNI-AU Abdulrachman Saleh. “Ada pepatah mengatakan, Tak kenal maka tak sayang. Jadi melalui buku ini, masyarakat bisa lebih sayang Pangkalan Udara TNI-AU Abdulrachman Saleh,” harapnya.

Lebih lanjut disebutkan, buku tersebut tidak hanya diperuntukan bagi kalangan TNI AU. Masyarakat umum juga bisa memilikinya. “Saat ini memang masih dicetak sebanyak 75 eksemplar, tapi ke depan, nanti akan kita cetak lebih banyak lagi,” sebutnya.

Lihat juga...