Kunjungi Museum Soeharto, tak Lupakan Sejarah Bangsa

Editor: Satmoko Budi Santoso

YOGYAKARTA – Sejumlah elemen masyarakat yang tergabung dalam kelompok Gerakan Cinta Tanah Air (GCTA) menyerukan agar generasi muda tidak melupakan sejarah. Pasalnya sejarah merupakan pondasi utama untuk membangun sebuah bangsa dan negara di masa yang akan datang.

Hal itu disampaikan Koordinator GCTA, Santi Ambarwati, mewakili Ketua Umum, saat menggelar acara di Museum Memorial HM Soeharto, di Dusun Kemusuk, Argomulyo, Bantul, Minggu (3/2/2019).

Puluhan angggota GCTA dari berbagai daerah datang ke Museum Memorial HM Soeharto untuk menggelar acara silaturahmi sekaligus napak tilas sejarah Pak Harto.

“Kita memilih museum ini sebagai tempat melangsungkan acara, karena kita ingin napak tilas. Mengingat sejarah. Bagaimana pun Pak Harto adalah bapak pembangunan Indonesia,” katanya.

Koordinator GCTA Santi Ambarwati – Foto: Jatmika H Kusmargana

Santi sendiri menilai, sosok Pak Harto merupakan sosok pemimpin yang tegas. Menurutnya, sikap ketegasan yang dimiliki oleh Pak Harto, dalam beberapa hal, sangat diperlukan untuk memimpin  bangsa besar seperti Indonesia.

Yakni dalam mengatasi berbagai persoalan secara cepat dan tepat agar tidak menimbulkan konflik berkepanjangan.

“Pak Harto sosok yang sangat tegas. Dalam beberapa hal kita perlu sosok pemimpin seperti Pak Harto. Sehingga kalau ada persoalan bisa langsung diselesaikan dengan cepat. Saya yakin persoalan terorisme seperti sekarang tidak akan muncul karena sebelum tumbuh sudah dicegah,” katanya.

Gerakan Cinta Tanah Air sendiri merupakan gerakan yang dibentuk putra mantan wakil presiden era Soeharto, Sudarmono, yakni Tantyo Sudarmono.

Lihat juga...