Harga Minyak Naik Didorong Harapan Keseimbangan Pasar

Ilustrasi - Kilang minyak - Dok: CDN

HOUSTON — Harga minyak naik lebih dari satu persen ke tingkat tertinggi tahun ini pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), didorong harapan bahwa pasar minyak akan seimbang tahun ini, dibantu oleh pengurangan produksi dari produsen-produsen utama serta sanksi-sanksi AS terhadap anggota OPEC Iran dan Venezuela.

Kekhawatiran pasar atas pembicaraan perdagangan antara Amerika Serikat dan China telah membantu menekan harga minyak lebih rendah pada awal perdagangan, tetapi pasar berbalik setelah tanda-tanda kemajuan muncul pada Rabu (20/2) dan memperkuat pasar ekuitas.

Presiden AS Donald Trump mengatakan negosiasi dengan China berjalan baik dan menyatakan dia terbuka untuk memperpanjang tenggat waktu guna menyelesaikannya melampaui 1 Maret, ketika tarif impor China senilai 200 miliar dolar AS dijadwalkan naik menjadi 25 persen dari 10 persen.

“Kami di pasar sedang menunggu berita utama berikutnya untuk mendorong kami lebih tinggi atau lebih rendah,” kata Phil Flynn, analis di Price Futures Group di Chicago, menambahkan pembicaraan perdagangan AS-China berada di antara masalah-masalah yang paling menjadi fokus para pelaku pasar.

Patokan internasional, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman April naik 63 sen AS atau 0,95 persen, menjadi menetap di 67,08 dolar AS per barel.

Minyak mentah berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret ditutup di 56,92 dolar AS per barel, naik 83 sen AS atau 1,48 persen, menjelang berakhirnya kontrak. Kontrak April yang lebih aktif diselesaikan pada 57,16 dolar AS per barel, naik 71 sen AS atau 1,38 persen.

“Pasar minggu ini telah didorong ke tertinggi tiga bulan di tengah ekspektasi pasokan yang ketat,” kata Gene McGillian, wakil presiden riset pasar di Tradition Energy di Stamford, Connecticut.

Lihat juga...