Bunda PAUD Minta Mendikbud Wajibkan Anak Tamat TK

Ilustrasi. -Dok: CDN

MAKASSAR – Bunda PAUD Provinsi Sulawesi Selatan, Liestiaty F Nurdin, meminta agar menteri pendidikan dan kebudayaan membuat regulasi perihal anak-anak yang akan masuk ke Sekolah Dasar (SD) wajib tamat (lulus) Taman Kanak-kanak (TK).

Hal tersebut diungkapkan langsung Liestiaty kepada Sekjen Kemendikbud, Didik Sukardi, pada Dialog Mendikbud dengan Bunda PAUD se-Sulsel, dalam rangka Gebyar Pendidikan dan Capaian Kinerja Tahun 2019, yang dilaksanakan di Baruga Karaeng Pattingalloang, Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Sabtu (16/2/2019).

“Saya mengharapkan Pak Sekjen, jangan masukkan SD anak-anak, kalau belum taman kanak-kanak dulu,” katanya.

Dan, juga di taman kanak-kanaklah anak-anak diajarkan bagaimana motoriknya, saling menyayangi sesama teman, dan juga bagaimana saling berbagi,” harap Liestiaty, yang disambut tepuk tangan meriah dari seluruh Bunda Paud se-Sulsel dan seluruh stakeholders yang hadir.

Istri Gubernur Sulsel, HM Nurdin Abdullah, itu juga meminta agar ke depan, ibu-ibu tidak menuntut anak-anak harus bisa membaca dan menulis, baru masuk SD.

Ada pun alasannya karena sampai saat ini belum ada aturan yang mengharuskan anak-anak bisa baca tulis untuk diterima di SD.

“Mohon untuk ibu-ibu jangan sampai masuk SD anaknya harus pintar membaca, itu juga salah sekali. Di TK itu hanya mengenal huruf, anak-anak tidak harus dipaksa untuk harus membaca,” jelasnya.

Selain itu, Liestiaty juga meminta kepada seluruh Bunda Paud se-Sulsel, agar ke depan menggelar lomba kebersihan WC di seluruh sekolah. Yang paling penting, pihak sekolah harus memperhatikan keadaan kantin.

“Anak-anak kita banyak yang gemuk dan malas, karena di sekolah mereka jajanannya lebih banyak karbohidrat, lebih banyak mie, gorengan yang terbuat dari tepung, dan juga minuman sachet yang penuh dengan warna-warni dan pengawet,” ungkapnya.

Lihat juga...