Bertemu Uskup Maumere, Sandiaga Merajut Semangat Kebangsaan

Editor: Satmoko Budi Santoso

MAUMERE – Usai bertemu dengan emak-emak di Rumah Aspirasi Partai Gerindra Sikka, calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno bertamu ke Lepo Bispu, kediaman Uskup Maumere. Dalam kunjungan untuk merajut semangat kebangsaan ini, Sandi didampingi anggota DPR RI asal Partai Gerindra, Pius Lustrilanang.

Pendamping Capres Prabowo Subianto ini bercerita mengenai kenangan saat belajar di SMA Katolik Pangudi Luhur Jakarta. Sandi menuturkan, ayahnya berasal dari Gorontalo dan ada keturunan dari Makassar. Ibunya asal Sunda dan lahir di Indramayu. Kakeknya adalah keturunan Demak.

“Sementara saya lahir di Sumatera. Saya ini Indonesia Timur terwakili, Jawa juga ada, saya sendiri lahir di Riau. Saat SD saya sekolah di Persatuan Sekolah Kristen Djakarta (PSKD), lanjut ke SMPN dan SMA Katolik Pangudi Luhur, Jakarta,” tutur Sandiaga Uno, Senin (25/2/2019).

Sandi mangatakan, dirinya beruntung bisa menempuh pendidikan di SMA Katolik Pangudi Luhur Jakarta. Sekolah ini menerapkan sistem pendidikan penuh kedisiplinan, menjunjung tinggi keberagaman, persatuan serta mencintai toleransi.

Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno (ujung kanan) bersama wakil bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli, Uskup Maumere Mgr. Edwaldus Martinus Sedu, Pr dan wakil bupati Nagekeo Marianus Waja serta pengurus partai Gerindra. Foto: Ebed de Rosary

“Sekolah Pangudi Luhur itu paling susah karena ada pelajaran sterio, trigonometri. Saya tidak mengikuti pelajaran itu tetapi salah satu nilai tertinggi saya keimanan, “ tuturnya.

Di sekolah ini Sandi mengaku, sangat menyukai pelajaran akuntansi. Dirinya masih mengingat jelas guru-gurunya yang kebanyakan berasal dari provinsi NTT. Pak Noning, gurunya, asal NTT mengajar akuntansi.

Lihat juga...