Bertemu Uskup Maumere, Sandiaga Merajut Semangat Kebangsaan
Editor: Satmoko Budi Santoso
“Saya hadir di Maumere untuk merajut tenun kebangsaan, karena negara ini sangat beragam dan memiliki potensi yang luar biasa. Kita tidak boleh membeda-bedakan suku, agama, ras dan golongan. Kita harus menjunjung kebhinekaan serta menjunjung tinggi Pancasila dan UUD 1945,” tegasnya.
Usai bertemu Uskup Maumere, Sandi mengaku, wajahnya teduh ketika memandang wajah Yang Mulia Bapak Uskup Maumere. Dirinya berharap, mudah-mudahan kehadiran dirinya diberkati.
Sementara itu, Uskup Maumere Mgr. Edwaldus Martinus Sedu, Pr mengatakan, kehadiran Sandi sangat menggembirakan. Dikatakannya, Lepo Bispu sebagai home atau rumah, bukan house sehingga siapa saja diterima apa pun agamanya.
“Sebagai orang yang beragama Katolik kita harus menerima dan mengasihi siapa saja. Kalau hanya mengasihi orang yang seiman dengan kita, apa lebihnya kita. Kita harus mengasihi sesama kita, terlebih musuh kita,” kata Mgr. Edwaldus.
Uskup Maumere juga berpesan agar Sandi terus merajut kebersamaan dan melihat perbedaan sebagai kekayaan bangsa Indoenesia. Jangan melihat perbedaan agama sebagai sesuatu yang memisahkan, tetapi harus membuat lebih kaya dalam berbangsa dan bernegara.
Wakil bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli, SH memberi apresiasi atas kesediaan Uskup Maumere menerima Sandiaga Uno di kediamannya. Apa yang dilakukan Yang Mulia Bapa Uskup Mgr. Edwaldus Martinus Sedu, Pr ini merupakan sebuah langkah yang perlu diapresiasi.
“Bapa Uskup Maumere sangat luar biasa. Terlepas kalah menang dalam pertarungan Pilpres tapi hubungan emosional sudah dibangun. Komunikasi pribadi sudah dibangun,” tuturnya.
Politisi Partai Gerindra ini menilai, Uskup Maumere sangat menghargai tamunya, meskipun saat ini Sandi maju sebagai calon wakil presiden. Kalah menang dalam Pilpres itu, lanjutnya, tergantung kepada rakyat tetapi membangun sebuah hubungan kemanusiaan, itu jauh lebih penting.