Sayur Asam Mlanding, Varian Kuliner Unik Acara Bancakan

Editor: Mahadeva

LAMPUNG – Berbagai kuliner unik dan lezat kerap dibuat dengan bahan sederhana. Seperti yang dilakukan ibu-ibu di Lampung Selatan (Lamsel) yang memanfaatkan mlanding.

Nurjanah, salah satu ibu rumah tangga asal Desa Sukabaru, Kecamatan Penengahan, Lamsel menyebut, salah satu kuliner berbahan mlanding adalah sayur asem mlanding. Tanaman mlanding atau disebut petai cina (Leucaena leucocephala), menjadi varian penyajian sayur asam atau sayur bening.

Sayur asam mlanding, dalam bahasa Lampung dikenal dengan nama sayur Petakh Melakha. Sayur asem tersebut menggunakan bahan utama mlanding (Petakh Melakha), daun melinjo, biji melinjo muda, kacang panjang, daun salam, buncis, kol. Serta sayuran lain sesuai ketersediaan. Beberapa jenis bumbu dapur yang dipersiapkan pada proses pembuatan sayur asem mlanding diantaranya asam kandis, cabai rawit, cabai merah besar,bawang merah,bawang putih, gula, garam serta penyedap rasa.

Mlanding yang dijadikan bahan sayur asam dipilih yang muda. Sebelum dimasak, dihilangkan bagian serat pada kedua sisi. Mlanding yang berukuran panjang, bisa dipotong menjadi beberapa bagian, untuk memudahkan proses memasak. Beberapa jenis bahan lain, seperti daun melinjo, biji melinjo disiapkan dalam kondisi utuh. Sebaliknya beberapa jenis bumbu pelengkap, akan disajikan dengan cara dipotong, seperti asam kandis, cabai rawit, cabai merah, bawang putih dan bawang merah.

Sayur asam mlanding atau petakh melakha siap disajikan – Foto Henk Widi

“Semua bumbu diiris, agar tetap dalam kondisi utuh tanpa dihaluskan, karena sensasi sayur asam Petakh Melaka terletak pada jenis bumbu yang berfungsi sebagai sayur saat disantap tetap dalam kondisi utuh dengan cita rasa asli, masih terasa di lidah,” terang Nurjanah, saat ditemui Cendana News, Sabtu (26/1/2019).

Lihat juga...