REJANG LEBONG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, memberikan apresiasi kepada petugas Satuan Polisi Pamong Praja setempat yang telah menindak pelajar membolos sekolah di daerah itu.
“Saya sangat mengapresiasi atas tindakan yang dilakukan petugas Satpol-PP, dan berterima kasih karena selama ini kami juga sudah menjalin komunikasi formal dan non formal karena itu anak-anak kita juga sehingga menjadi tugas bersama membina mereka,” kata Kepala Disdikbud Rejang Lebong, Tarsisius Samuji, di Rejang Lebong, Kamis.
Razia yang digelar Satpol-PP Rejang Lebong pada Rabu(9/1) pagi, kata dia, sebagai upaya penegakan peraturan daerah dan juga akan menjadi pembelajaran bagi pelajar yang kedapatan membolos di wilayah itu sehingga tidak akan mengulangi lagi perbuatannya.
Selain itu, razia ini juga sangat positif dalam rangka menyukseskan program pembentukan Rejang Lebong sebagai kota pendidikan, karena untuk penindakan di lapangan pihak Disdikbud tidak memiliki wewenang.
Dalam razia yang digelar Satpol-PP Rejang Lebong kali ini, menurut Tarsisius, berhasil menjaring 19 pelajar yang membolos sekolah, baik dari sekolah swasta tingkat SMP maupun SMA sederajat. Bahkan saat diamankan ada beberapa oknum pelajar yang tubuhnya dipenuhi tato, kemudian kedapatan merokok serta terindikasi mengonsumsi minuman keras (Miras).
“Dari belasan pelajar yang diamankan ini, ada satu orang siswa tingkat SMP yang tubuhnya dipenuhi tato. Untuk itu kami akan melakukan pendekatan dengan orang tuanya, karena itu tidak menutup kemungkinan pengaruh dari pola pendidikan dalam keluarga sehingga harus diberikan perhatian khusus,” tandasnya.