Produksi Jagung di Kangae Capai Lima Ribu Ton Per Tahun

Editor: Satmoko Budi Santoso

MAUMERE – Sebagai salah satu sentra produksi jagung di Kabupaten Sikka, produksi jagung di kecamatan Kangae selalu mencapai 5 ribu ton lebih setiap tahun untuk sekali tanam. Sementara produksi jagung di Kabupaten Sikka tahun 2017 mencapai 57.500 ton.

“Untuk musim tanam tahun 2017 hasil produksi jagung di Kecamatan Kangae mencapai 5.505 ton. Dari 21 kecamatan, Kangae yang paling besar produksinya dengan luas lahan jagung mencapai 700 hektare,” sebut John F, Kepala Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Kangae, Senin (14/1/2019).

Dikatakan John, dari 9 desa yang ada di Kecamatan Kangae, produksi jagung terbesar ada di Desa Langir sebanyak 1.395 ton disusul Desa Habi sebesar 1.180 ton dan Watuliwung 735 ton. Luas lahan di Desa Langir mencapai 310 hektar, Habi 295 hektar dan Watuliwung seluas 246 hektar.

Ignatius Iking, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) pertanian swadaya di Desa Langir Kecamatan Kangae Kabupaten Sikka. Foto: Ebed de Rosary

“Untuk tahun 2017 dan 2018, varietas jagung komposit yang paling banyak ditanam di Kangae. Untuk musim tanam 2018 sampai 2019 pemerintah memberikan bantuan benih jagung komposit sebanyak 17,5 ton,” paparnya.

John mengaku, produksi jagung di Kangae masih bisa ditingkatkan apabila petani menanam 2 sampai 3 kali dalam setahun. Apalagi sudah ada embung di Desa Habi dan Watuliwung yang bisa dipergunakan sebagai sumber air untuk irigasi lahan jagung.

“Rata-rata petani jagung hanya mengandalkan hujan sehingga saat curah hujan rendah, hasil panen menurun. Produksi kurang juga dipengaruhi oleh terlambatnya penyiangan rumput serta pemakaian pupuk,” terangnya.

Lihat juga...