Pertumbuhan DPK di Balikpapan Terdorong Tabungan dan Deposito

Editor: Mahadeva

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Suharman Tabrani – Foto Ferry Cahyanti

BALIKPAPAN – Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan di Kota Balikpapan di 2018 mengalami pertumbuhan. Penghimpunan DPK, yang hingga akhir 2018 tercatat mencapai Rp26,42 triliun tersebut, terdorong oleh tabungan dan deposito.

Dari jumlah tersebut tercatat, ada pertumbuhan 12,51 persen (yoy). Jumlahnya lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 4,28 persen (yoy). Peningkatan DPK, didorong oleh pertumbuhan tabungan dan deposito. Jumlahnya tercatat sebesar 10,96 persen (yoy) dan 16,43 persen (yoy). Kondisi tersebut disebabkan terjadinya peningkatan suku bunga perbankan, terutama peningkatan suku bunga deposito di akhir tahun.

“Produk tabungan masih memberikan share yang paling besar, yaitu 49,04 persen. Sedangkan share deposito dan giro, tercatat masing-masing sebesar 32,92 persen dan 18,04 persen,” tutur Suharman Tabrani, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Balikpapan, Rabu (30/1/2019).

Dari analisa yang dilakukan, diproyeksikan DPK di Balikpapan, ke depan masih berpotensi meningkat. Hal itu dikarenakan, tingkat suku bunga yang masih cenderung stabil. Adapun aset perbankan, tercatat sebesar Rp32,13 triliun, atau tumbuh sebesar 10,85 persen (yoy). “Peningkatan aset perbankan, terutama didorong oleh penambahan sejumlah kantor cabang perbankan di Kota Balikpapan,” sebut Suharman Tabrani, yang disebut-sebut tak lama lagi akan bertugas ke Kota Kendari.

Sedangkan megenai penyaluran kredit perbankan, di 2018 masih tumbuh positif pada level 5,98 persen (yoy). Meskipun sedikit melambat dibandingkan 2017, yang tercatat mencapai 6,22 persen. “Perlambatan terutama dipengaruhi kredit modal kerja tumbuh negatif sebesar -0,44 persen (yoy), yang disebabkan penurunan kredit yang disalurkan ke sektor pertambangan dan penggalian serta sektor industri pengolahan mengingat tingginya risiko kredit pada sektor itu,” terangnya.

Lihat juga...