MANOKWARI — Aparat Kepolisian menelusuri kebenaran terkait laporan kasus pencurian dua speedboat atau kapal cepat milik wisatawan di Raja Ampat, Papua Barat, pada Rabu (2/1).
Kapolda Papua Barat, Brigjen Pol Rudolf Albert Rodja, menyatakan ia sudah memerintahkan Kapolres Raja Ampat untuk memastikan kebenaran atas peristiwa pencurian tersebut. Penyelidikan sedang berlangsung untuk mengungkap kasus ini.
“Kami dapat informasi ini juga dari media online (daring), masih diverifikasi kebenarannya. Saya juga sudah terima laporan dari Kapolres, penyidik sudah mendatangi lokasi yang diduga sebagai tempat pencurian itu terjadi,” ucap Kapolda di Manokwari, Jumat (4/1/2019).
Rudolf menyatakan, Raja Ampat menjadi perhatian serius Polda Papua Barat, mengingat daerah ini sudah menjadi tujuan wisata berskala internasional. Ia pun sudah menekankan Polres setempat untuk bekerja maksimal menjaga obyek pariwisata bahari tersebut.
Keamanan, lanjut Rodja, menjadi prioritas untuk menjamin kondusifitas daerah tersebut. Ia tak ingin Raja Ampat memiliki citra burung dimata Internasional.
“Apalagi kalau pencurian ini dialami oleh wisatawan asing, tentu informasi tersebut akan cepat menyebar secara luas. Kita harus jaga sama-sama karena ini akan berdampak buruk bagi pengembangan pariwisata Raja Ampat kedepan,” tutur Rudolf.
Kapolda menuturkan, sebelum kasus ini laporan serupa sudah pernah diterima Polres Raja Ampat. Kala itu wisatawan membuat laporan polisi bahwa kapal pinisinya hilang di perairan daerah tersebut. Setelah dilakukan pencarian, kata dia, kapal tersebut berhasil ditemukan.
“Saat itu kapal pinisi ini ditarik dengan menggunakan kapal besar. Kapal kecil ini mereka bawa untuk kegiatan diving dan rupanya tidak dicuri, tapi tali pengiknya terlepas dari kapal besar,” ujar Kapolda.