Pasar Inpres Larantuka Tak Kunjung Rampung, Pedagang Mengeluh

Redaktur: ME. Bijo Dirajo

LARANTUKA — Pasar Inpres Larantuka yang berada di tengah kota Larantuka mulai dikerjakan sejak 2016 menggunakan dana sebesar Rp9,5 Miliar lebih. Dilanjutkan di 2017 dengan dana Rp1 miliar dan 2018, Rp500 juta. Namun hingga saat ini tak kunjung rampung.

Pasar Inpres Larantuka
Wakil bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli,SH. Foto : Ebed de Rosary

“Pedagang semua bingung kenapa sudah mau tiga tahun dibangun pasar ini tidak pernah bisa dipergunakan,” sesal Sumarni, pedagang di pasar Inpres yang saat ini berjualan di sampingnya, Selasa (22/1/2019).

Sumarni berharap pemerintah segera merampungkan, apalagi saat ini sudah musim hujan. Selama tiga tahun mereka terpaksa berjualan di pasar darurat di seberang jalan dan di samping pasar, menggunakan tenda.

“Saat ini sudah musim hujan sehingga kami pasti terlantar karena tidak bisa berjualan menggunakan terpal. Pembeli pun tak mau berbelanja sebab takut kehujanan dan basah kuyup,” ungkapnya.

“Kasihan kami para pedagang ini terpaksa berjualan di pasar darurat. Barang dagangan terpaksa kami letakan di tanah dengan beralaskan terpal saja dan saat hujan kami terpaksa tidak berjualan,” tambahnya.

Halimah, pedagang ikan pun mengaku heran, pembangunan pasar yang sudah memakan dana miliaran rupiah, namun belum juga selesai.

“Katanya dananya miliaran rupiah, kok bisa tidak selesai juga pembangunannya. Sampai kapan para pedagang harus berjualan terus di pinggir jalan terkena panas dan debu. Pembeli pun semakin sepi saja setiap tahunnya,” tuturnya.

Menyikapi hal tersebut, Wakil bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli, SH menegaskan, pihaknya tengah memerintahkan inspektorat untuk mengecek pelaksanaan proyek tersebut.

“Tentunya harus dicek inspektorat dahulu dengan temuan tersebut. Membangun dengan mengggunakan dana APBD, tentu harus melewati tahapan dan aturan, bukan diminta masyarakat langsung dikerjakan,” sebutnya.

Lihat juga...