Mata Air Leuweung Citere Dikonservasi dan Direstorasi

Ilustrasi - Sumber mata air bersih - Foto: Dok. CDN

JAKARTA – Mata air di Leuweung Citere, di Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat di restorasi oleh Star Energy Geothermal Wayang Windu Ltd (SEGWWL). Kegiatannya menggandeng para pegiat pecina alam.

“Melalui Program Cinta Bakti Lestari, kami bekerja sama dengan Pecinta Alam Penelusur Belantara Tapak Tiara (PAPB Tapak Tiara) untuk aksi lingkungan penyelamatan sumber air,” kata Manajer Senior Policy, Government, Public Affairs and Security (PGPAS)-SEGWWL, Rully Wirawan, Jumat (18/1/2019).

SEGWWL adalah salah satu dari perusahaan di Jawa Barat, yang di akhir 2018, mendapatkan penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) dan Properda, dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Unit Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Wayang Windu di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung dengan kapasitas total 227 MW, yang dikelola Star Energy, mendapatkan peringkat hijau.

Dengan demikian perusahaan tersebut telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari ketentuan yang dipersyaratkan dalam peraturan KLHK. Kegiatan itu dilakukan untuk mendukung dan menjawab isu dari tujuan global pembangunan berkelanjutan nomor enam dan 17, yaitu di bidang air bersih dan sanitasi, serta kemitraan melalui upaya peningkatan kapasitas dan kepedulian kepada masyarakat terhadap sumber mata air baru.

“Restorasi mata air Leuweung Citere ini diharapkan selain menjadi sumber atau ketersediaan air baku baru, juga dapat melindungi dari usaha penebangan pohon dan pertanian ilegal,” katanya.

Konservasi dan restorasi sumber mata air di Leuweung Citere, adalah program keberlanjutan dan replikasi program tata kelola lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Sebelumnya, kegiatan dilakukan di Situ Cioray, Gunung Malabar, di lokasi tersebut, SEGWWL bekerja sama dengan Komunitas Ambeu Preanger. “Hasilnya mata air Gunung Malabar menjadi lebih baik serta menjadi field camp bagi wisatawan,” katanya.

Lihat juga...