Ledakan Bom Mobil di Bogota Tewaskan 21 Orang
BOGOTA — Kepolisian Kolombia, pada Jumat (18/1), mengatakan 21 orang tewas dan 68 luka-luka setelah bom mobil meledak di akademi kepolisian di Bogota dalam serangan yang menimbulkan ketakutan akan kembalinya kekerasan ke negara itu.
Serangan pada Kamis itu dilukiskan pemerintah sebagai aksi terorisme. Mobil tersebut menerobos tempat pemeriksaan di halaman Akademi General Santander sebelum meledak, memecahkan kaca-kaca jendela apartemen yang berada di dekatnya.
Sejauh ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas aksi tersebut, serangan paling mematikan sejak pemerintah menandatangani perjanjian perdamaian dengan kelompok pemberontak FARC beraliran Marxis pada 2016.
Presiden Ivan Duque menyebut ledakan tersebut “aksi teroris gila” terhadap kadet-kadet tak bersenjata dan memerintahkan polisi dan militer menemukan para pelaku dan membawa mereka ke pengadilan.
“Kami tidak akan istirahat sampai kami menangkap dan membawa ke pengadilan para teroris yang terlibat,” kata Duque Kamis malam, seraya beritahu para penjahat bahwa penolakan sosial menunggu mereka, penolakan olah seluruh warga Kolombia dan masyarakat internasional.
Radio lokal Caracol melaporkan bahwa seorang tersangka telah ditangkap. “Para penyelidik mengidentifikasi pengemudi mobil itu ialah Jose Aldemar Rojas Rodriguez, yang termasuk di antara orang yang tewas,” kata Jaksa Agung Kolombia, Nestor Humberto Martinez pada Kamis. (Ant)