Keharmonisan Antarumat di Bekasi Harus Terjaga

Editor: Satmoko Budi Santoso

BEKASI – Kepala madrasah, guru lembaga pendidikan keagamaan, dan para penyuluh agama di Kota Bekasi, Jawa Barat, diminta terus menjaga dan memelihara keharmonisan antarumat di wilayah setempat.

Capaian yang sudah baik dalam keberagaman di Bekasi, harus terus dikembangkan lebih baik lagi ke depan.

“Kota Bekasi beberapa waktu lalu ditunjuk oleh Kementerian Agama sebagai salah satu wilayah yang mampu menjaga keharmonisan,” kata Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin, usai menghadiri acara bersama penyuluh agama dalam tajuk Ngobrol Pendidikan Islam (Ngopi) di Aula Arafah Asrama Haji Embarkasi Jakarta- Bekasi, Jumat (11/1/2019).

Dikatakan, capaian Kota Bekasi adalah mendapat Harmoni Award dari Kementerian Agama atas kemampuan menciptakan harmonisasi di tengah keberagaman. Hal itu tentu tidak jatuh begitu saja dari langit. Capaian tersebut, imbuhnya, buah yang sudah disemai dan disebarkan oleh kalangan pemuka agama bersama lembaga keagamaan di Bekasi sehingga tercipta masyarakat yang dinamis.

Menurutnya, Kementerian Agama RI, juga memiliki kewajiban dalam memelihara dan menciptakan kondisi harmonis di tengah masyarakat untuk kebaikan. Sehingga harmonisasi di tengah keberagaman di Kota Bekasi terus terjaga dan terawat.

“Keberagaman adalah realitas. Sebesar apa pun perbedaan, sekeras apa pun tidak bisa dijadikan alasan  sesama manusia menafikan dan meniadakan eksistensi manusia lainnya,” tegas Lukman.

Di hadapan para guru dan penyuluh agama di Kota Bekasi, Lukman menegaskan, semua agama memiliki ajaran pada diri manusia ada bagian Tuhan. Ia mengatakan Firman Allah, dalam kitab Al Quran, “Aku tiupkan ke dalam janin yang ada dalam rahim ibu dari ruh-Ku”.

Lihat juga...