Kaum Difabel DIY Harapkan Titiek Soeharto Perjuangkan Kesejahteraan
Editor: Satmoko Budi Santoso
YOGYAKARTA – Sejumlah kaum difabel mengaku, masih mendapatkan perlakuan diskriminatif dari pemerintah hingga saat ini.
Hal itu dibuktikan dengan masih banyaknya fasilitas sarana-prasarana umum yang belum ramah difabel, layanan pendidikan maupun kesehatan yang belum banyak menyentuh kaum difabel. Hingga masih minimnya lapangan pekerjaan bagi kaum difabel.
“Banyak sekali persoalan yang harus dihadapi kaum difabel. Selama ini kami tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah seperti PKH atau bantuan sosial lainnya. Padahal yang lain dapat. Tak hanya itu, kami juga tidak mendapatkan jaminan kesehatan seperti KIS atau BPJS. Ini menunjukkan pemerintah saat ini belum memperhatikan secara serius kaum difabel,” ujar Khoiri, salah seorang difabel, dalam acara silaturahmi dan temu kangen bersama Titiek Soeharto di Sewon, Bantul, Yogyakarta, Senin (7/1/2019).
Ketua Komunitas Difabel DIY, Slamet Murjoko, mewakili kaum difabel di DIY sendiri menyampaikan hal yang sama terkait persoalan kaum difabel tersebut kepada Siti Hediati Hariyadi atau akrab pula disapa Titiek Soeharto.

Di hadapan Putri Presiden Kedua RI, HM Soeharto itu, Slamet berharap agar Titiek Soeharto mampu memperbaiki kondisi tersebut. Sehingga kaum difabel bisa hidup lebih baik dan lebih sejahtera.
“Kita ingin kaum difabel lebih diperhatikan secara serius. Misalnya dengan menyusun program UMKM untuk kaum difabel. Di situ kaum difabel dilatih agar mampu mandiri. Lalu diberi modal lewat koperasi dengan sistem infak bukan bunga. Sehingga diharapkan kehidupan kaum difabel bisa lebih baik dan kesejahteraannya meningkat,” katanya.