Sementara itu, Kepala Biro Perekonomian Setda Sumsel, Afrian Joni, mengatakan akan lebih baik jika ekspor Sumsel tak lagi sekadar bahan mentah.
“Coba kita ciptakan produk di era saat ini, batu bara misalnya diekspor dalam bentuk setengah jadi, tak lagi bongkahan mentah, begitu pula dengan karet,” kata dia.
Ia melanjutkan untuk negara tujuan pun sudah seharusnya menggarap pasar baru tidak melulu pasar tradisional, seperti Tiongkok maupun Malaysia.
“Kita bisa coba garap negara-negara di Timur Tengah dengan produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka, seperti busana muslim,” kata dia.
Sementara itu neraca perdagangan Sumsel pada periode November 2018 tercatat surplus sebesar 237 juta dolar AS.
Hal tersebut tidak terlepas dari kinerja ekspor yang didorong oleh ekspor nonmigas di mana tercatat sebesar 237,46 juta dolar AS. Sementara untuk impor Sumsel tercatat sebesar 32,47 juta dolar AS. (Ant)