Dinas Pendidikan DKI Instruksikan Sekolah Berantas Sarang Nyamuk
Editor: Satmoko Budi Santoso
“Setiap hari Jumat sudah dibudayakan seperti itu, dengan PSN namanya, pemberantasan sarang nyamuk,” pungkasnya.
Bowo mengungkapkan, sampai saat ini belum ada catatan sekolah mana yang rawan terkena DBD. Namun, ia menegaskan tetap mewaspadai penyakit tersebut.
“Belum, belum punya peta khususnya, memang belum. Kan itu biasanya ada di Dinas Kesehatan,” tutur Bowo.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyebutkan, kasus DBD yang ditemukan hingga saat ini di Ibu Kota utamanya menyerang anak-anak. Nyamuk Aedes aegypti diperkirakan menggigit anak-anak saat di lingkungan sekolah.
“Dari kasus DBD yang ditemukan, utamanya nyamuk menyerang anak-anak berusia antara 13 dan 15 tahun. Biasanya kejadian sekitar pukul 10.00 pagi, plus-minus 1 atau 2 jam. Tetapi kira-kira pagi hari dan umumnya mereka berada di sekolah,” ujar Anies, Kamis (24/1/2019).
Oleh karena itu, Anies menginstruksikan semua sekolah di Jakarta untuk mengantisipasi perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.
Seperti diketahui, Pemprov DKI mencatat, sebanyak 370 kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) di berbagai wilayah di Jakarta muncul seiring dengan memuncaknya musim hujan di awal 2019. Untuk itu Pemprov mulai melakukan langkah antisipasi datangnya wabah demam berdarah.
Anies menyebut, di awal tahun 2019 saja, tercatat sudah 370 warga yang terkena demam berdarah. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan tahun 2018 yang hanya 195 kasus sepanjang tahun.
Kebanyakan masyarakat yang terdampak adalah anak-anak dan remaja yang berumur sekitar 13-15 tahun. Karena itulah, Anies juga menginstruksikan agar sekolah-sekolah mengecek adanya tempat yang berpotensi jadi sarang jentik-jentik nyamuk.