BNPB Sebut, 68 Orang Meninggal Akibat Banjir di Sulsel
JAKARTA – Sebanyak 68 orang dinyatakan meninggal, akibat banjir, longsor dan puting beliung yang melanda wilayah Sulawesi Selatan. Sementara dilaporkan, ribuan warga harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.
“Hingga 27 Januari 2019, tercatat 188 desa terdampak bencana di 71 kecamatan, korban 68 orang meninggal, tujuh orang hilang, 47 orang luka-luka, dan 6.757 orang mengungsi,” ungkap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, Minggu (27/1/2019).
Daerah yang paling parah terdampak banjir dan longsor adalah Kabupaten Gowa, Kota Makassar, Jeneponto, Marros dan Wajo. Kerusakan fisik meliputi 550 unit rumah rusak (33 unit hanyut, 459 rusak berat, 30 rusak sedang, 23 rusak ringan dan 5 tertimbun).
Sementara 5.198 unit rumah terendam, 16,2 kilometer jalan terdampak, 13.326 hektar sawah terdampak dan 34 jembatan, dua pasar, 12 unit fasilitas peribadatan, delapan fasilitas pemerintah serta 65 unit sekolah juga rusak. “Pencarian tujuh orang hilang masih dilakukan tim SAR gabungan,” ungkap Sutopo.
BNPB terus mendampingi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dalam penanganan darurat di Desa Sapaya, Desa Bontomanai, Desa Mangempang, dan Desa Buakang di Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa. Kawasan tersebut, mengalami banjir dan longsor dengan jumlah korban 29 orang meninggal. Tim SAR gabungan juga masih melakukan evakuasi dan pencarian korban hilang.
Sedangkan pembangunan jembatan darurat balley, dilakukan oleh TNI dibantu instansi terkait dan warga. “Prioritas penanganan saat ini adalah membersihkan lumpur dan material yang menutup jalan, lingkungan dan rumah setebal hingga 50 sentimeter dan kondisinya mulai mengeras sehingga sulit dibersihkan. Alat berat dikerahkan membersihkan material lumpur,” jelas Sutopo.