Batik Tanah Liek, Kerajinan Paling Diminati di Pesisir Selatan
Editor: Mahadeva
Lisda menjelaskan, batik tanah liek, bisa dikembangkan disetiap kecamatan, dengan ciri khas yang dimiliki. Seperti yang ada pada kampung batik. Pemerintah setempat akan melakukan pembinaan dan pelatihan terhadap masyarakat.
Dalam melakukan pembinaan, perlu melibatkan instansi terkait, seperti Dinas Koperasi Perdagangan Perindustrian dan Pasar dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Karena, jika pemerintah ataupun PKK langsung yang turun, tidak memiliki kemampuan dalam hal tersebut, apalagi berhubungan dengan kerajinan membatik.
Diharapkan, melalui kampung batik, wisatawan yang berkunjung bisa diajak melihat secara langsung, aktivitas perajin saat membatik. “Upaya ini, termasuk salah satu cara untuk mempromosikan Pesisir Selatan ke tingkat nasional bahkan internasional, disamping juga melalui kegiatan pameran dan berbagai lomba sebagaimana diikuti selama ini,” sebutnya.
Untuk kampung batik di Lumpo, Kecamatan IV Jurai, sebelumnya telah diresmikan dengan pemasangan gapura beberapa waktu lalu. “Jadi tujuan kita membuat kampung batik itu, sebagai bentuk kepedulian dan keinginan pemerintah untuk tetap melestarikan kerajinan batik yang ada di Pesisir Selatan,” ungkapnya.
Dengan adanya kampung batik, tidak hanya menjadi sebuah kampung yang menghasilkan kerajinan batik, tetapi akan membuat kampung batik menjadi sebuah obyek wisata untuk mencari batik Pesisir Selatan yakni batik tanah liek.
Kampung batik yang ada di Lumpo, turut melibatkan beberapa kenagarian yang ada di Lumpo. Seperti, Kenagarian Limau Gadang, Kenagarian Balai Senayan, Kenagarian Ampuan. Lisda menyebut, batik yang ada di Lumpo, memiliki ciri khas pewarnaan alami, seperti kulit rambutan, kulit jengkol, gambir, dan bahan alami hal lainnya.